Samarinda,
Kaltim.
Baru-baru
ini, Kepala Unit PT INHUTANI II Kalimantan Timur, Tjipta Purwita,
bersama-sama dengan Sumber Mas Timber, mengunjungi aktivitas
masyarakat pedalaman di Long Pejeng, Long Lees, dan Long Nyelong
di Kecamatan Muara Ancalong, yang merupakan desa binaan PT
INHUTANI II dalam rangka Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH).
Kehadiran Tjipta Purwita beserta rombongan, disambut sangat baik
oleh masyarakat yang telah lama merindukannya. Masyarakat sangat
antusias menerima kehadiran PT INHUTANI II, terbukti dengan
disajikannya tari-tarian khas Dayak Kenyah yang khusus disuguhkan
kepada rombongan dari Samarinda itu.
Pada kesempatan
tersebut Tjipta Purwita secara langsung menyaksikan realisasi
aktivitas murni masyarakat dalam membangun desanya. Seperti
diketahui, bahwa melalui aktivitas PMDH/HPH Bina Desa, PT
INHUTANI II bekerjasama dengan Sumber Mas Timber telah memberikan
bantuan sarana-produksi pertanian beserta penyuluhannya, renovasi
rumah ibadah berupa gereja maupun musholla, bantuan sembako saat
krisis pangan, bantuan pendidikan, bantuan pembangunan rumah
adat, pembinaan generasi muda, dan lain-lain.
Tjipta Purwita
menekankan, bahwa “Perusahaan kayu bukan merupakan
sinterklas, melainkan merupakan pendorong masyarakat untuk makin
bersikap mandiri". Bantuan HPH Bina Desa harus dipandang
sebagai kail yang dapat digunakan untuk memancing ikan
bagi masyarakat. Karena itu bantuan tersebut jangan hanya dilihat
nilai materinya, melainkan harus dilihat non-material-nya, yaitu
berupa upaya memandirikan masyarakat, memperluas wawasan dan
kegotong-royongan masyarakat, serta mendorong kemajuan dunia
pendidikan.
Khusus di bidang
pendidikan masyarakat, pada kesempatan pertemuan di lamin adat Pemung
Tawai desa Long Pejeng, Tjipta Purwita menekankan, bahwa
pendidikan merupakan sarana utama untuk mencapai kemajuan bangsa.
Karena itu kepada para orang tua ditekankan agar secara
terus-menerus mendorong anak-anaknya untuk menuntut ilmu sampai
dimanapun, sembari mengutip sabda Nabi Muhammad, “Tuntutlah
ilmu, walau sampai ke negeri Cina”. Dengan bekal ilmu
yang luas, insya Allah generasi-muda desa Long Pejeng, mampu
mencurahkan potensinya untuk mempercepat pembangunan bangsa dan
negara, demikian tukas Tjipta Purwita.
Dengan dipelopori
oleh Ir. Amroji, seorang sarjana pertanian, masyarakat diajak
bergotong-royong membuka belukar dan semak untuk dimanfaatkan
sebagai pertanian lahan kering dengan tanaman kedelai. Sungguh
membanggakan, di jaman yang sudah sangat maju seperti ini,
masyarakat desa Long Pejeng mampu mempertahankan kemurnian budaya
gotong-royong yang diikuti sebagian besar warga yang memang
berprofesi sebagai peladang. Dalam waktu yang relatif cepat,
lahan bisa segera terbuka dan dibersihkan sehingga siap untuk
ditanami. Dengan bimbingan ahli pertanian yang baik, masyarakat
diajak menugal, menanam biji kedelai unggul, memberi pupuk, serta
perlakuan pemeliharaan yang baik. Masyarakat juga dibina untuk
menanam padi gunung yang dapat digunakan sebagai cadangan sumber
pangan di masa krisis.
Pada saat
diadakan anjangsana ke desa Long Nyelong, Tjipta Purwita
mencatat, bahwa SD 004 dusun Long Nyelong kondisinya sangat
menyedihkan. Di SD tersebut hanya terdapat 3 orang guru, 1 guru
tetap yang merangkap Kepala Sekolah dan sudah bertugas selama 19
tahun, sedangkan 2 guru lainnya berstatus sebagai tenaga honorer.
Kondisi sarana-prasarana desa pun, sangat terbatas, bahkan Kepala
Dusun melaporkan bahwa, mesin ketik pun tidak dimiliki, sehingga
perlu bantuan perusahaan untuk pengadaannya. Sementara lamin adat
yang tengah dibangun hingga saat ini masih memerlukan dukungan
material maupun dana.
Tjipta Purwita
mencatat, bahwa insya Allah, kebutuhan-kebutuhan masyarakat
tersebut akan ditampung dalam program PMDH tahun berikut dan
untuk hal-hal yang mendesak, PT INHUTANI II akan segera membantu
pengadaannya. Tetapi sekali lagi, Tjipta menekankan, agar semua
kebutuhan jangan hanya dibebankan kepada perusahaan, melainkan
harus dilakukan secara gotong-royong; ada unsur swadayanya; ada
unsur bantuan pemerintah; ada unsur bantuan perusahaan. Jadi
dengan demikian akan mendidik masyarakat untuk mandiri dan
bertanggung jawab, tukas Tjipta Purwita yang didampingi manager
camp Sumber Mas Timber I, Chong Ming.
PT INHUTANI II
Unit Kalimantan Timur